Takikardia Reentri Nodus Atrioventrikular (Avnrt)

Takikardia reentri nodus atrioventrikular (AVNRT) adalah jenis detak jantung yang tidak teratur, juga disebut aritmia. Ini adalah jenis takikardia supraventrikular (SVT) yang paling umum.

Orang dengan AVNRT memiliki detak jantung yang sangat cepat yang sering kali tiba-tiba dimulai dan berakhir. Pada AVNRT, jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan sinyal jantung.

AVNRT cenderung lebih sering terjadi pada wanita muda. Tetapi siapa pun dapat mengalaminya pada usia berapa pun. AVNRT mungkin tidak memerlukan pengobatan. Jika pengobatan diperlukan, pengobatan tersebut mungkin termasuk tindakan atau gerakan tertentu, obat-obatan, atau prosedur jantung.

Detak jantung yang sangat cepat adalah gejala paling umum dari takikardia reentri nodus atrioventrikular (AVNRT). Pada AVNRT, jantung dapat berdetak antara 120 hingga 280 kali per menit. Detak jantung yang cepat biasanya dimulai secara tiba-tiba.

AVNRT tidak selalu menyebabkan gejala. Ketika gejala muncul, gejala tersebut mungkin termasuk:

• Rasa berdebar di leher.
• Detak jantung yang berdebar atau bergetar, disebut palpitasi.
• Pusing atau ringan kepala.
• Sesak napas.
• Berkeringat.
• Lemah atau kelelahan yang ekstrem.
• Pingsan atau hampir pingsan.

Gejala AVNRT mungkin ringan pada anak-anak. Beberapa gejala meliputi berkeringat, kesulitan makan, perubahan warna kulit, dan detak jantung yang cepat.

Buat janji temu untuk pemeriksaan kesehatan jika Anda mengalami perubahan detak jantung yang tidak dapat dijelaskan.

Temui juga profesional perawatan kesehatan jika bayi atau anak memiliki gejala-gejala ini:

• Detak jantung cepat.
• Berkeringat tanpa alasan.
• Perubahan pola makan.
• Perubahan warna kulit.

Hubungi 112 atau nomor darurat setempat Anda jika Anda mengalami detak jantung yang sangat cepat dan berlangsung selama beberapa menit atau terjadi bersamaan dengan gejala-gejala ini:

• Nyeri dada.
• Pusing.
• Kesulitan bernapas.
• Lemas.

Takikardia reentri nodus atrioventrikular (AVNRT) disebabkan oleh sinyal listrik yang salah di jantung. Sinyal listrik mengontrol detak jantung.

Biasanya, sinyal listrik di jantung mengikuti jalur tertentu. Pada AVNRT, ada jalur pensinyalan tambahan, yang disebut sirkuit reentrant. Jalur tambahan tersebut membuat jantung berdetak terlalu cepat. Hal ini menghentikan jantung memompa darah sebagaimana mestinya.

Para profesional perawatan kesehatan tidak yakin mengapa beberapa orang memiliki jalur tambahan yang menyebabkan AVNRT. Terkadang, perubahan struktur jantung dapat menyebabkannya.

Takikardia reentri nodus atrioventrikular (AVNRT) lebih sering terjadi pada wanita muda. Tetapi siapa pun bisa mengalaminya.

Beberapa kondisi atau perawatan kesehatan dapat meningkatkan risiko AVNRT. Ini termasuk:

• Penyakit arteri koroner, penyakit katup jantung, dan penyakit jantung lainnya.
• Gagal jantung.
• Kondisi jantung yang ada sejak lahir, disebut defek jantung bawaan.
• Operasi jantung, paru-paru, atau tenggorokan sebelumnya.
• Apnea tidur obstruktif.
• Penyakit tiroid.
• Penyakit paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
• Diabetes yang tidak terkontrol.
• Beberapa obat, termasuk yang digunakan untuk mengobati asma, alergi, dan flu.

Hal-hal lain yang dapat meningkatkan risiko AVNRT meliputi:

• Stres emosional.
• Kafein.
• Penggunaan alkohol berlebihan, yang didefinisikan sebagai 15 gelas atau lebih per minggu untuk pria dan delapan gelas atau lebih per minggu untuk wanita.
• Merokok dan menggunakan nikotin.
• Obat perangsang, termasuk kokain dan metamfetamin.

Kemungkinan komplikasi AVNRT adalah:

• Perburukan penyakit jantung yang sudah ada.
• Berhentinya tiba-tiba semua aktivitas jantung, disebut henti jantung mendadak.

Untuk mendiagnosis takikardia reentri nodus atrioventrikular (AVNRT), profesional perawatan kesehatan memeriksa Anda dan mengajukan pertanyaan tentang gejala dan riwayat kesehatan Anda. Profesional perawatan kesehatan mendengarkan jantung dan paru-paru Anda menggunakan stetoskop.

Pemeriksaan sering dilakukan untuk memeriksa kesehatan jantung.

Pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis takikardia reentri nodus atrioventrikular (AVNRT) mungkin termasuk:

• Tes darah. Tes darah dapat memeriksa penyakit tiroid dan kondisi lain yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur.
• Elektrokardiogram (ECG atau EKG). Tes sederhana ini memeriksa aktivitas listrik jantung. Tes ini menunjukkan seberapa cepat atau lambat jantung berdetak.
• Monitor Holter. Perangkat ECG portabel ini dikenakan selama satu hari atau lebih untuk merekam aktivitas jantung selama aktivitas sehari-hari. Monitor Holter dapat menemukan detak jantung yang tidak teratur atau cepat yang tidak muncul pada elektrokardiogram biasa.
• Ekokardiogram. Gelombang suara menciptakan gambar jantung yang berdetak. Ekokardiogram menunjukkan ukuran jantung dan bagaimana darah mengalir melalui jantung.
• Tes stres olahraga. Tes ini sering melibatkan berjalan di treadmill atau mengayuh sepeda statis sambil aktivitas jantung dipantau. Tes olahraga menunjukkan bagaimana jantung bereaksi terhadap aktivitas fisik. Jika Anda tidak dapat berolahraga, Anda mungkin akan diberi obat-obatan yang memengaruhi jantung seperti halnya olahraga.
• Studi elektrofisiologi. Disebut juga studi EP, tes ini dapat menunjukkan di mana di jantung detak jantung yang tidak teratur dimulai. Selama tes ini, dokter memandu satu atau lebih tabung fleksibel melalui pembuluh darah, biasanya di selangkangan, ke berbagai area di jantung. Sensor di ujung tabung merekam sinyal listrik jantung.

Takikardia supraventrikular (SVT) adalah detak jantung yang cepat atau tidak beraturan. Ini terjadi ketika sinyal listrik yang salah pada jantung memicu serangkaian detak jantung awal di bilik jantung bagian atas.

Sebagian besar orang dengan takikardia reentri nodus atrioventrikular (AVNRT) tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika detak jantung yang cepat sering terjadi atau berlangsung lama, pengobatan mungkin diperlukan.

Pengobatan untuk AVNRT dapat meliputi:

• Manuver vagal. Tindakan sederhana namun spesifik seperti batuk, mengejan seolah-olah buang air besar, memijat lembut arteri utama di leher atau menempelkan kompres es di wajah dapat membantu memperlambat detak jantung. Tindakan ini memengaruhi saraf vagus, yang membantu mengontrol detak jantung.
• Obat-obatan. Jika detak jantung yang cepat sering terjadi, profesional perawatan kesehatan Anda mungkin meresepkan obat-obatan untuk memperlambat atau mengontrol detak jantung Anda.
• Kardioversi. Dayung atau tambalan di dada digunakan untuk memberi kejutan listrik pada jantung dan membantu mengatur kembali irama jantung. Kardioversi biasanya digunakan ketika manuver vagal dan obat-obatan tidak berhasil.