Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

• Penglihatan kabur atau memudar.

• Pusing atau perasaan ringan kepala.

• Pingsan.

• Kelelahan.

• Kesulitan berkonsentrasi.

• Mual.

• Kebingungan, terutama pada orang tua.

• Kulit dingin dan lembap.

• Penurunan warna kulit, juga disebut pucat.

• Pernapasan cepat dan dangkal.

• Denyut nadi lemah dan cepat.

• Posisi tubuh.

• Pernapasan.

• Makanan dan minuman.

• Obat-obatan.

• Kondisi fisik.

• Stres.

• Waktu dalam sehari.

• Obat-obatan untuk penyakit Parkinson, seperti pramipexole (Mirapex ER) dan obat-obatan yang mengandung levodopa (Dhivy, Duopa, dan lainnya).

• Obat-obatan untuk disfungsi ereksi, termasuk sildenafil (Revatio, Viagra) atau tadalafil (Adcirca, Alyq, dan lainnya), terutama jika dikonsumsi bersama obat jantung nitroglycerin (Nitrostat, Nitro-Dur, dan lainnya).

• Pusing.
• Kelemahan.
• Pingsan.
• Cedera akibat jatuh.

Seseorang yang menjalani tes meja miring dimulai dengan berbaring telentang di atas meja. Tali pengikat menahan orang tersebut di tempatnya. Setelah berbaring telentang beberapa saat, meja dimiringkan ke posisi yang meniru berdiri. Tenaga kesehatan mengamati bagaimana jantung dan sistem saraf yang mengendalikannya bereaksi terhadap perubahan posisi.

• Elektrokardiogram (ECG atau EKG). Tes yang cepat dan tidak menyakitkan ini mengukur aktivitas listrik jantung. Selama ECG, sensor yang disebut elektroda ditempelkan ke dada dan kadang-kadang ke lengan atau kaki. Kawat yang terpasang ke sensor terhubung ke mesin yang menampilkan atau mencetak hasil. ECG menunjukkan seberapa cepat atau lambat jantung berdetak. Ini dapat digunakan untuk mendeteksi serangan jantung saat ini atau sebelumnya.

• Minum lebih banyak air. Cairan meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, keduanya penting dalam pengobatan hipotensi. tautan berhenti berlangganan di email.

• Berolahraga secara teratur. Sebagai tujuan umum, usahakan untuk mencapai setidaknya 150 menit latihan aerobik sedang dalam seminggu. Misalnya, Anda bisa bertujuan untuk berolahraga sekitar 30 menit hampir setiap hari. Selain itu, usahakan untuk melakukan latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu. Tetapi usahakan untuk tidak berolahraga dalam kondisi panas dan lembap.

Perhatikan posisi tubuh. Gerakkan tubuh secara perlahan dari posisi berbaring telentang atau jongkok ke posisi berdiri. Jangan duduk dengan kaki bersilang.

Tenaga kesehatan mungkin juga menyarankan untuk minum satu atau dua cangkir kopi atau teh berkafein yang kuat saat sarapan. Kafein dapat menyebabkan dehidrasi, jadi pastikan untuk minum banyak air dan cairan lain tanpa kafein.