Infeksi Parvovirus

Infeksi parvovirus adalah penyakit masa kanak-kanak yang umum dan sangat menular. Kadang-kadang disebut penyakit pipi merah karena ruam wajah khas yang berkembang. Infeksi parvovirus juga dikenal sebagai penyakit kelima karena, secara historis, itu adalah penyakit kelima dalam daftar penyakit masa kanak-kanak umum yang ditandai dengan ruam.

Sebagian besar orang dengan infeksi parvovirus tidak memiliki tanda atau gejala. Ketika gejala muncul, gejalanya sangat bervariasi tergantung usia Anda saat terkena penyakit ini.

Umumnya, Anda tidak perlu menemui dokter untuk infeksi parvovirus. Tetapi jika Anda atau anak Anda memiliki kondisi yang mendasari yang dapat meningkatkan risiko komplikasi, buat janji temu dengan dokter Anda. Kondisi-kondisi ini meliputi:

• Anemia sel sabit
• Sistem kekebalan tubuh yang lemah
• Kehamilan

Parvovirus B19 manusia menyebabkan infeksi parvovirus. Ini berbeda dari parvovirus yang ditemukan pada anjing dan kucing, jadi Anda tidak dapat tertular infeksi dari hewan peliharaan atau sebaliknya.

Infeksi parvovirus manusia paling umum terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar selama wabah pada bulan-bulan musim dingin dan musim semi, tetapi siapa pun dapat jatuh sakit kapan saja sepanjang tahun. Infeksi ini menyebar dari orang ke orang, seperti flu biasa, seringkali melalui pernapasan, batuk, dan air liur, sehingga dapat menyebar melalui kontak dekat antar orang dan kontak tangan ke tangan.

Infeksi parvovirus juga dapat menyebar melalui darah. Seorang wanita hamil yang terinfeksi dapat menularkan virus kepada bayinya.

Penyakit ini menular pada minggu sebelum ruam muncul. Setelah ruam muncul, Anda atau anak Anda tidak lagi dianggap menular dan tidak perlu diisolasi.

Parvovirus dan anemia

Infeksi Parvovirus dapat menyebabkan komplikasi serius bagi penderita anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana sel yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh Anda (sel darah merah) habis lebih cepat daripada sumsum tulang Anda dapat menggantinya. Infeksi Parvovirus pada penderita anemia dapat menghentikan produksi sel darah merah dan menyebabkan krisis anemia. Penderita anemia sel sabit berisiko tinggi.

Parvovirus juga dapat menyebabkan anemia dan komplikasi terkait pada:

• Janin dari wanita yang terinfeksi parvovirus selama kehamilan
• Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah

Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi parvovirus manusia. Setelah terinfeksi parvovirus, Anda mendapatkan kekebalan seumur hidup. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi dengan sering mencuci tangan Anda dan tangan anak Anda, tidak menyentuh wajah Anda, menghindari orang yang sakit, dan tidak berbagi makanan atau minuman.

Sekitar setengah dari orang dewasa kebal terhadap infeksi parvovirus, kemungkinan besar karena infeksi masa kanak-kanak sebelumnya yang tidak disadari. Orang-orang yang berisiko mengalami komplikasi parvovirus berat mungkin mendapat manfaat dari tes darah yang dapat membantu menentukan apakah mereka kebal terhadap parvovirus atau apakah mereka baru-baru ini terinfeksi.

Untuk infeksi parvovirus yang tidak rumit, perawatan mandiri di rumah umumnya sudah cukup. Orang dengan anemia berat mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan menerima transfusi darah. Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin menerima antibodi, melalui suntikan imunoglobulin, untuk mengobati infeksi.