Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan streptokokus adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan tenggorokan Anda terasa sakit dan gatal. Radang tenggorokan streptokokus hanya mencakup sebagian kecil dari sakit tenggorokan.

Jika tidak diobati, radang tenggorokan streptokokus dapat menyebabkan komplikasi, seperti radang ginjal atau demam rematik. Demam rematik dapat menyebabkan persendian yang nyeri dan meradang, ruam jenis tertentu, atau kerusakan katup jantung.

Radang tenggorokan streptokokus paling umum terjadi pada anak-anak, tetapi dapat menyerang orang dari segala usia. Jika Anda atau anak Anda memiliki tanda atau gejala radang tenggorokan streptokokus, temui dokter Anda untuk pemeriksaan dan pengobatan segera.

Tanda dan gejala radang tenggorokan (strep throat) dapat meliputi:

• Sakit tenggorokan yang biasanya muncul dengan cepat
• Sulit menelan karena rasa sakit
• Amandel merah dan bengkak, kadang-kadang dengan bercak putih atau bercak nanah
• Bintik-bintik merah kecil di area belakang langit-langit mulut (langit-langit lunak atau keras)
• Kelenjar getah bening di leher bengkak dan nyeri
• Demam
• Sakit kepala
• Ruam
• Mual atau muntah, terutama pada anak yang lebih kecil
• Nyeri tubuh

Hubungi dokter Anda jika Anda atau anak Anda memiliki tanda dan gejala berikut:

• Sakit tenggorokan disertai kelenjar getah bening yang bengkak dan nyeri
• Sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari 48 jam
• Demam
• Sakit tenggorokan disertai ruam
• Kesulitan bernapas atau menelan
• Jika telah didiagnosis radang tenggorokan, tidak ada perbaikan setelah minum antibiotik selama 48 jam

Radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri yang dikenal sebagai Streptococcus pyogenes, juga disebut streptokokus grup A.

Bakteri streptokokus menular. Bakteri ini dapat menyebar melalui percikan air liur ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui makanan atau minuman yang dibagi. Anda juga dapat tertular bakteri dari kenop pintu atau permukaan lainnya dan memindahkannya ke hidung, mulut, atau mata Anda.

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko infeksi radang tenggorokan streptokokus Anda:

• Usia muda. Radang tenggorokan streptokokus paling sering terjadi pada anak-anak.
• Waktu dalam setahun. Meskipun radang tenggorokan streptokokus dapat terjadi kapan saja, cenderung beredar di musim dingin dan awal musim semi. Bakteri streptokokus berkembang biak di mana pun kelompok orang berada dalam kontak dekat.

Radang tenggorokan karena streptokokus dapat menyebabkan komplikasi serius. Pengobatan dengan antibiotik mengurangi risikonya.

Untuk mencegah infeksi streptokokus:

• Cuci tangan Anda. Mencuci tangan dengan benar adalah cara terbaik untuk mencegah semua jenis infeksi. Itulah mengapa penting untuk mencuci tangan Anda sendiri secara teratur dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Ajari anak-anak Anda cara mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol jika tidak ada sabun dan air.
• Tutup mulut Anda. Ajari anak-anak Anda untuk menutup mulut mereka dengan siku atau tisu ketika mereka batuk atau bersin.
• Jangan berbagi barang pribadi. Jangan berbagi gelas minum atau peralatan makan. Cuci piring dengan air sabun panas atau di mesin pencuci piring.

Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik, mencari tanda dan gejala radang tenggorokan, dan mungkin akan memesan satu atau lebih tes berikut:

• Tes antigen cepat. Dokter Anda mungkin melakukan tes antigen cepat pada sampel usap dari tenggorokan Anda. Tes ini dapat mendeteksi bakteri streptokokus dalam hitungan menit dengan mencari zat (antigen) di tenggorokan. Jika tes negatif tetapi dokter Anda masih mencurigai streptokokus, ia mungkin akan melakukan kultur tenggorokan.
• Tes molekuler (polymerase chain reaction, atau PCR). Tes ini juga dilakukan menggunakan sampel usap dari tenggorokan Anda.
• Kultur tenggorokan. Usap steril digosokkan di bagian belakang tenggorokan dan amandel untuk mendapatkan sampel sekresi. Ini tidak menyakitkan, tetapi mungkin menyebabkan mual. Sampel kemudian dikultur di laboratorium untuk mengetahui keberadaan bakteri, tetapi hasilnya dapat memakan waktu hingga dua hari.

Obat-obatan tersedia untuk menyembuhkan radang tenggorokan, meredakan gejalanya, dan mencegah komplikasi serta penyebarannya.

Jika dokter mendiagnosis Anda atau anak Anda menderita radang tenggorokan, dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik oral. Jika diminum dalam waktu 48 jam sejak timbulnya penyakit, antibiotik mengurangi durasi dan keparahan gejala, serta risiko komplikasi dan kemungkinan penyebaran infeksi ke orang lain.

Dengan pengobatan, Anda atau anak Anda seharusnya mulai merasa lebih baik dalam satu atau dua hari. Hubungi dokter Anda jika tidak ada perbaikan setelah minum antibiotik selama 48 jam.

Anak-anak yang minum antibiotik dan merasa sehat serta tidak demam seringkali dapat kembali ke sekolah atau tempat penitipan anak ketika mereka tidak lagi menular — biasanya 24 jam setelah memulai pengobatan. Tetapi pastikan untuk menghabiskan semua obat. Berhenti lebih awal dapat menyebabkan kekambuhan dan komplikasi serius, seperti demam rematik atau peradangan ginjal.

Untuk meredakan sakit tenggorokan dan mengurangi demam, cobalah pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, dan lainnya) atau asetaminofen (Tylenol, dan lainnya).

Berhati-hatilah saat memberikan aspirin kepada anak-anak atau remaja. Meskipun aspirin disetujui untuk digunakan pada anak-anak yang berusia lebih dari 3 tahun, anak-anak dan remaja yang pulih dari cacar air atau gejala seperti flu tidak boleh minum aspirin. Ini karena aspirin telah dikaitkan dengan sindrom Reye, suatu kondisi yang jarang terjadi tetapi berpotensi mengancam jiwa, pada anak-anak tersebut.