Dilatasi dan kuretase (D&K)

Dilatasi dan kuretase (D&K) adalah prosedur untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim Anda. Tenaga kesehatan melakukan dilatasi dan kuretase untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi rahim tertentu — seperti perdarahan hebat — atau untuk membersihkan lapisan rahim setelah keguguran atau aborsi.

Dilatasi dan kuretase digunakan untuk mendiagnosis atau mengobati kondisi rahim.

Komplikasi dari dilatasi dan kuretase jarang terjadi. Namun, ada beberapa risiko, termasuk: Perforasi uterus. Ini terjadi ketika alat bedah menusuk rahim. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita yang baru saja hamil dan pada wanita yang telah mengalami menopause. Sebagian besar perforasi sembuh dengan sendirinya. Namun, jika pembuluh darah atau organ lain rusak, prosedur kedua mungkin diperlukan untuk memperbaikinya. Kerusakan pada serviks. Jika serviks robek selama D&C, dokter Anda dapat memberikan tekanan atau obat untuk menghentikan pendarahan atau dapat menutup luka dengan jahitan (sutura). Ini mungkin dapat dicegah jika serviks dilunakkan dengan obat sebelum D&C. Jaringan parut pada dinding rahim. Jarang, D&C menyebabkan terbentuknya jaringan parut di rahim, suatu kondisi yang dikenal sebagai sindrom Asherman. Sindrom Asherman paling sering terjadi ketika D&C dilakukan setelah keguguran atau persalinan. Hal ini dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak normal, tidak ada, atau nyeri, keguguran di masa mendatang, dan infertilitas. Ini sering dapat diobati dengan pembedahan. Infeksi. Infeksi setelah D&C jarang terjadi. Hubungi tim perawatan kesehatan Anda jika setelah D&C Anda mengalami: Pendarahan yang cukup banyak sehingga Anda perlu mengganti pembalut setiap jam. Pusing atau ringan kepala yang berlangsung lama. Demam. Kram yang berlangsung lebih dari 48 jam. Nyeri yang semakin parah daripada membaik. Keputihan yang berbau busuk dari vagina.

Dilatasi dan kuretase dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di kantor tenaga kesehatan profesional, biasanya sebagai prosedur rawat jalan. Sebelum prosedur: Ikuti petunjuk tim perawatan Anda tentang membatasi makanan dan minuman. Atur agar seseorang mengantar Anda pulang karena Anda mungkin mengantuk setelah anestesi hilang. Luangkan waktu untuk prosedur dan beberapa jam pemulihan setelahnya. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin mulai mengalami dilatasi serviks beberapa jam atau bahkan sehari sebelum prosedur. Ini membantu serviks Anda terbuka secara bertahap dan biasanya dilakukan ketika serviks Anda perlu didilatasi lebih dari pada D&C standar, seperti selama pengguguran kehamilan atau dengan jenis histeroskopi tertentu. Untuk memperlancar dilatasi, dokter Anda mungkin menggunakan obat yang disebut misoprostol (Cytotec) — diberikan secara oral atau vagina — untuk melunakkan serviks. Metode dilatasi lainnya adalah dengan memasukkan batang ramping yang terbuat dari laminaria ke dalam serviks Anda. Laminaria secara bertahap mengembang dengan menyerap cairan di serviks Anda, menyebabkan serviks Anda terbuka.