Reseksi transuretral prostat (TURP)

Reseksi transurethral prostat (TURP) adalah operasi umum yang digunakan untuk mengobati masalah saluran kemih yang disebabkan oleh pembesaran prostat. Sebuah instrumen yang disebut resektor ditempatkan melalui ujung penis. Kemudian, alat tersebut dimasukkan melalui saluran yang membawa urine dari kandung kemih, yang disebut uretra. Resektoskop membantu ahli bedah melihat dan memangkas jaringan prostat ekstra yang menghalangi aliran urine.

TURP membantu meringankan gejala saluran kemih yang disebabkan oleh hiperplasia prostat jinak (BPH), termasuk: Sering buang air kecil, keinginan kuat untuk buang air kecil. Kesulitan memulai buang air kecil. Buang air kecil yang lambat atau lama. Lebih sering ke kamar mandi di malam hari. Berhenti dan mulai lagi saat buang air kecil. Perasaan tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Infeksi saluran kemih. TURP juga dapat dilakukan untuk mengobati atau mencegah komplikasi akibat aliran urine yang tersumbat, seperti: Infeksi saluran kemih berulang. Kerusakan ginjal atau kandung kemih. Tidak dapat mengontrol buang air kecil atau sama sekali tidak dapat buang air kecil. Batu kandung kemih. Darah dalam urine.

Risiko TURP dapat meliputi: Masalah buang air kecil jangka pendek. Ini mungkin berlangsung selama beberapa hari setelah prosedur. Hingga Anda dapat buang air kecil sendiri, Anda perlu memasang selang tipis dan fleksibel yang disebut kateter ke penis Anda. Selang ini mengalirkan urine keluar dari kandung kemih Anda. Infeksi saluran kemih. Jenis infeksi ini dapat terjadi setelah prosedur prostat apa pun. Kemungkinannya semakin besar semakin lama Anda memasang kateter. Beberapa pria yang menjalani TURP mengalami infeksi saluran kemih berulang. Orgasme kering. Ini adalah pelepasan air mani selama orgasme ke dalam kandung kemih daripada keluar dari penis. Ini adalah efek umum dan jangka panjang dari setiap jenis operasi prostat. Orgasme kering tidak berbahaya, dan cenderung tidak memengaruhi kenikmatan seksual. Tetapi ini dapat membuat Anda kurang mungkin untuk membuat pasangan wanita hamil. Nama lain untuk itu adalah ejakulasi retrograde. Disfungsi ereksi. Ini adalah kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Risikonya sangat kecil, tetapi disfungsi ereksi dapat terjadi setelah perawatan prostat. Pendarahan hebat. Sangat jarang, pria kehilangan cukup banyak darah selama TURP sehingga mereka perlu menerima darah donor melalui vena. Ini disebut transfusi darah. Pria dengan prostat yang lebih besar tampaknya berisiko lebih tinggi mengalami kehilangan darah yang banyak. Kesulitan menahan urine. Jarang, kehilangan kontrol kandung kemih adalah efek samping jangka panjang dari TURP. Ini juga disebut inkontinensia. Natrium rendah dalam darah, disebut hiponatremia. Jarang, tubuh menyerap terlalu banyak cairan yang digunakan untuk mencuci area operasi selama TURP. Hal ini dapat menyebabkan terlalu banyak cairan dan kekurangan natrium dalam darah. Ketika ini terjadi, itu dikenal sebagai sindrom TURP atau sindrom reseksi transuretra (TUR). Tanpa pengobatan, sindrom TURP dapat mengancam jiwa. Teknik yang disebut TURP bipolar menghilangkan risiko kondisi ini. Perlunya perawatan ulang. Beberapa pria membutuhkan perawatan lanjutan setelah TURP. Gejala mereka kembali atau tidak membaik seiring waktu. Terkadang, lebih banyak perawatan diperlukan karena TURP menyebabkan uretra atau leher kandung kemih menyempit, juga disebut striktur.

Beberapa hari sebelum operasi, profesional perawatan kesehatan Anda mungkin menyarankan Anda untuk berhenti minum obat yang meningkatkan risiko pendarahan, termasuk: Pengencer darah seperti warfarin (Jantoven) atau clopidogrel (Plavix). Pereda nyeri yang dijual bebas, seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin IB, dan lainnya) atau naproxen sodium (Aleve). Anda mungkin akan diberi resep obat antibiotik untuk mencegah infeksi saluran kemih. Atur agar anggota keluarga atau teman mengantar Anda ke dan dari rumah sakit. Anda tidak akan dapat mengemudi sendiri pulang setelah prosedur pada hari itu atau secara umum jika Anda memiliki kateter di kandung kemih Anda. Anda mungkin tidak dapat bekerja atau melakukan aktivitas berat hingga enam minggu setelah operasi. Tanyakan kepada anggota tim operasi Anda berapa lama waktu pemulihan yang mungkin Anda perlukan.

Prosedur TURP membutuhkan waktu sekitar 60 hingga 90 menit. Sebelum operasi, Anda akan diberi obat penghilang rasa sakit, yang disebut anestesi. Anda mungkin menerima anestesi umum, yang juga membuat Anda dalam keadaan seperti tidur. Atau Anda mungkin mendapatkan anestesi spinal, yang berarti Anda akan tetap sadar. Anda mungkin juga akan diberi antibiotik untuk mencegah infeksi.